FKG UNAIR Rintis Telemedicine di Lombok Timur

  • By Super User
  • In FKG News
  • Posted 08 August 2017

Para pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga merintis telemedicine yang dapat digunakan untuk para dokter gigi di puskesmas di Lombok Timur. Perintisnya, Aqsa Sjuhada Oki, drg.,, M.Kes., menuturkan bahwa telemedicine ini bisa dimanfaatkan untuk bertukar ilmu-ilmu baru antara pengguna layanan.

Telemedicine ini dirintis bertepatan dengan pelaksanaan pengabdian masyarakat tahunan yang diadakan FKG UNAIR. Menurut Aqsa, selama ini sambungan internet di Lombok Timur cukup memadai untuk keperluan pelayanan jaminan kesehatan nasional. Namun, bandwidth yang tersedia belum mumpuni untuk digunakan telemedicine.

Melihat masalah tersebut di lapangan, Aqsa yang menjabat sebagai Ketua Unit Sistem Informasi FKG UNAIR langsung sigap mengatasi hal teknis tersebut. Selama dua hari, ia dan timnya berkeliling ke 12 puskesmas di Lombok Timur untuk melatih sebanyak 12 dokter gigi agar dapat mengikuti telemedicine.

“Mereka sudah punya internet di puskesmas untuk pelayanan BPJS (badan penyelenggara jaminan sosial) Kesehatan. Kemungkinan bandwidth di sana rendah. Oleh sebab itu, kita merintis Airlangga Dental Telemedicine Center. Mulai dirintis sekarang,” tutur Aqsa.

Pada seminar telemedicine pertama, para dokter gigi di Lombok Timur beserta seorang pejabat Dinas Kesehatan mengikuti pemaparan materi yang diberikan ahli periodonsia Dr. Ernie Maduratna, drg., M.Kes., Sp.Perio (K). Dokter Ernie memberikan pengarahan seputar produk Dentolaser yang ia miliki. Terlihat, peserta cukup antusias dengan pemaparan materi yang diberikan.

“Bisa nggak kalau Dentolaser itu dijual di area Lombok Timur? Kita ingin membeli,” tanya salah satu peserta.

“Produk ini nanti bisa dibeli dan didistribusikan,” jawab dokter Ernie.

Aqsa menerangkan, telemedicine akan diselenggarakan secara reguler setiap tiga bulan sekali. Materi yang diberikan dalam telemedicine akan disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna.

Pengajar pada Departemen Biologi Oral FKG UNAIR itu berharap, fasilitas telemedicine akan memudahkan para pengguna dan pakar untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan.

“Mereka mendapat ilmu yang jelas langsung dari ahli-ahli di UNAIR. Mereka juga tidak perlu repot-repot untuk mengikuti seminar yang lokasinya berjauhan dan berbiaya mahal. Dengan adanya telemedicine, semua jadi praktis,” pungkas Aqsa.

Penulis: Defrina Sukma S
Editor : Binti Q. Masruroh

Hits 1070
FaLang translation system by Faboba

Terpopuler